Keberadaan Cokelat Terancam Langka

Penulis: Kiki Safitri | Editor: Lely Novita

Minggu, 17 Januari 2016 | 10:45

Analisadaily – The Wall Street Journal melaporkan bahwa kakao, bahan baku untuk membuat cokelat, saat ini sedang berkurang akibat kondisi cuaca dan teknik pertanian yang buruk.

Menggabungkan dengan fakta bahwa permintaan terhadap cemilan manis ini melonjak di sepanjang waktu pada dan ketidakseimbangan dunia terhadap produksi cokelat, memaksa para petani menaikkan harga komoditas hampir 40 persen di tahun 2012.

Karena alasan ini, para pembuat cokelat memperingatkan bahwa cokelat akan semakin mahal dan langka jika tidak dilakukan suatu tindakan, seperti dilansir dari Fox News, Minggu (17/1).

Pada tahun 2014, Mars dan suplier cokelat raksasa Barry Callebaut memperkirakan kekurangan kakao secara global akan terjadi pada 2020 jika tidak melakukan kerja sama industri.

Sekarang, dalam upaya untuk menyelamatkan perdagangan mereka, perusahaan seperti Hershey, Mars dan Mondelez, pembuat Cadbury susu bar, menghabiskan dana sekitar $ 1 miliar untuk mencoba dan mengembalikan kemerosotan pertanian kakao. Dana ini mencakup proyek yang mendukung praktek-praktek pertanian berkelanjutan dan penelitian.

Lindt, Nestle, dan Hershey saat ini meningkatkan harga produksi mereka sebagai akibat dari melonjaknya harga bahan baku dan meningkatnya biaya gula. Harga cokelat mereka naik 4,2 persen dari tahun ke tahun.

Sumber : http://ragam.analisadaily.com/read/keberadaan-cokelat-terancam-langka/206137/2016/01/17

 

Perusahaan Cokelat Harshey Akan Pangkas Karyawan

Penjualan di China mengalami penurunan.
Minggu, 21 Juni 2015 | 10:04 WIB
Oleh : Rochimawati

Harshey’s coklat mengurangi penjualan dan memangkas karyawan. (BBC)

VIVA.co.id – Perusahaan pembuat cokelat asal Amerika, Harshey mengurangi target penjualan pada tahun ini, menyusul lesunya penjualan di China.

Sebelumnya, pembuat cokelat ini memperkirakan penjualan bersih akan meningkat sebesar 2,5 persen – 3.5 persen tahun ini, turun dari prediksi sebelumnya sebesar 4,5 persen – 5,5 persen.

Perusahaan juga mengumumkan rencana untuk memangkas 300 tenaga kerja, dari total pegawai yang mencapai 13 ribu orang. Hershey menguasai sebagian besar penjualan cokelat di toko-toko di China

Ekonomi China Memble, Perusahaan Coklat Hershey Kena Dampak Pahitnya

Ekonomi China Memble, Perusahaan Coklat Hershey Kena Dampak Pahitnya

Rio Sandy Pradana Sabtu, 20/06/2015 06:09 WIB

Bisnis.com, New York–Hershey Co., dilaporkan merevisi proyeksi keuntungan dan mengurangi sebanyak 300 pekerjaan untuk berjuang menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi di Cina.

Produsen Reese’s, Twizzlers dan permen Almond Joy tersebut menyebutkan laba per saham pada tahun ini hanya US$4,10 hingga US$4,18 termasuk beberapa item. Laba tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan sebelumnya yang mencapai US$4,30 hingga US$4,38.