Tag Archives: kakao sikka

Tiga Kabupaten di Pulau Flores Bergabung dengan Proyek Kemakmuran Hijau

2015-04-27-Tiga Kabupaten di Pulau Flores Bergabung dengan Proyek Kemakmuran Hijau

Kupang – Tiga kabupaten di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), bergabung dengan Proyek Kemakmuran Hijau Millennium Challenge Account – Indonesia (MCA-Indonesia). Ketiga kabupaten tersebut adalah Ende, Sikka dan Flores Timur. Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding, MoU) tentang Persiapan dan Pelaksanaan Program Compact, Proyek Kemakmuran Hijau telah ditandatangani oleh tiga kabupaten itu bersama Provinsi NTT di Kota Kupang pada 25 Maret 2015.

Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan bersamaan dengan Pra-Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Pra-Musrenbang) Provinsi NTT yang dihadiri sekitar 450 orang, antara lain perwakilan Deputi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintahan Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTT, serta pimpinan lembaga mitra pembangunan di NTT, termasuk MCA-Indonesia.

Penandatanganan tersebut merupakan prasyarat pada pelaksanaan Jendela Hibah 1 A, yaitu Kemitraan Kakao Lestari, Proyek Kemakmuran Hijau. Ketiga kabupaten itu menjadi bagian dari lokasi pelaksanaan kegiatan Hibah Kemitraan Kakao Lestari.

“Dalam rangka percepatan pembangunan Provinsi NTT, perlu ada kerja sama dengan berbagai pihak. Saya memberikan apresiasi atas dukungan MCA-Indonesia dalam pengembangan cokelat di Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, dan Kabupaten Flores Timur, yang nota kesepahamannya ditandatangani hari ini,” ujar Gubernur NTT, Frans Lebu Raya saat memberikan sambutan di Aula Utama Eltari, kompleks perkantoran Provinsi NTT.

Di kesempatan yang sama, Bupati Flores Timur Yoseph Lagadoni Herin menyambut gembira dukungan MCA-Indonesia untuk pengembangan kakao di kabupaten tersebut. Ia menyampaikan, kakao merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Flores Timur yang menghidupi ribuan keluarga. Pada 2014, Flores Timur menghasilkan total produksi kakao 2.354 ton, dengan produktivitas 814 kilogram per hektar.

Ucapan terima kasih disampaikan pula oleh Bupati Sikka, Yoseph Andsar Rera, kepada MCA-Indonesia. Ia mengatakan selain tanaman kopra dan kemiri, tanaman kakao adalah komoditas primadona di Kabupaten Sikka. Sepanjang 2013, Sikka mendapatkan total produksi kakao sebesar 7.118 ton, dan produktivitas 595 kilogram per hektar.

Adapun Wakil Bupati Ende, Djafar Achmad, berujar, “Dukungan MCA-Indonesia akan memperkuat pengembangan kakao rakyat, yang dalam lima tahun terakhir ini sedang menggeliat.” Dia berharap dukungan tersebut mampu memperkuat pengembangan kakao dari hulu hingga ke hilir, termasuk meningkatkan produktivitas, mutu produk, dan harga jual yang menguntungkan petani kakao.

Sebelumnya, dalam rangka persiapan dan pelaksanaan Proyek Kemakmuran Hijau, MCA-Indonesia telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Pemerintah Provinsi NTT serta Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Tengah, Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya pada April 2014. (Fransiskus Harum, Novel Gofur, Bunga Manggiasih/MCA-Indonesia)

Sumber : http://mca-indonesia.go.id/kabar-kami/tiga-kabupaten-di-pulau-flores-bergabung-dengan-proyek-kemakmuran-hijau/