Monthly Archives: February 2012

Wilayah Pengembangan Kakao

Wilayah Pengembangan Kakao

Rabu, 15 Februari 2012 16:48

Saat ini areal pengembangan kakao di Indonesia meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Papau Barat, Jawa Timur, Lampung, Sumatra Barat, Sumatera Utara dan NAD. Sedangkan daerah pengembangan baru yang direncanakan untuk mendukung produktivitas dan mutu kakao nasional adalah Propinsi Papua, Kaltim dan NTT. Pengembangan dan intensifikasi kakao oleh pemerintah dilakukan melalui program GERNAS Kakao oleh Kementerian Pertanian, terutama keterkaitannya dengan program Rehabilitasi, Intensifikasi dan Peremajaan. Program ini diarahkan untuk peningkatan produksi dan mutu hasil tanaman kakao di Indonesia. Peningkatan produksi dan perbaikan mutu kakao Indonesia dapat dilakukan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Penerapan kedua program tersebut di Indonesia memerlukan tersedianya bibit dan benih kakao unggul, sehingga pengembangan kultivar atau klon kakao unggul secara terprogram perlu segera dilakukan. Umumnya bahan tanam kakao yang digunakan untuk pengembangan di Indonesia menggunakan benih hibrida F1, yang diperoleh dari kebun benih. Kebun benih dirancang khusus untuk menghasilkan benih hibrida F1, dengan menggunakan tetua (sebagai induk betina dan jantan) yang telah diketahui daya dan mutu hasilnya serta sifat-sifat penting seperti ketahanan terhadap penyakit utama (Phytophthora palmivora dan Vascular-Streak Dieback / VSD). Secara umum luas pertanaman kakao dari tahun  2001 mengalami kenaikan, kenaikan tertinggi adalah perkebunan rakyat (PR).

Tabel 1. Wilayah sentra Produksi kakao Indonesia tahun 2000-2011

Continue reading

Status Komoditas Kakao

Status Komoditas Kakao

Rabu, 15 Februari 2012 16:22

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peran penting dalam perekonomian Indonesia. Sekitar tahun 1930’an Indonesia dikenal sebagai Negara pengekspor biji kakao terpenting di dunia. Tahun 2010 Indonesia merupakan pengekspor biji kakao terbesar ketiga dunia dengan produksi biji kering 550.000 ton setelah Negara Pantai Gading (1.242.000 ton) dan Gana dengan produksi 662.000 ton (ICCO, 2011). Diperkirakan tahun 2010, dari 1.475.344 ha areal kakao Indonesia, sekitar 1.372.705 ha atau 93 % adalah kakao rakyat (Dirjenbun, 2010). Hal ini mengindikasikan peran penting kakao baik sebagai sumber lapangan kerja maupun pendapatan bagi petani. Disamping itu, areal dan produksi kakao Indonesia meningkat pesat pada dekade terakhir,  dengan laju 5,99% per tahun (Ditjen Perkebunan, 2009).

Continue reading

Industri Cokelat Tumbuh 10%, Termasuk Didorong Hari Valentine

Senin, 06/02/2012

2012-02-07-Industri Cokelat Tumbuh 10%, Termasuk Didorong Hari Valentine

Jakarta – Permintaan cokelat olahan di pasar dalam negeri tahun ini diperkirakan akan naik 10%. Kenaikan ini karena semakin membaiknya daya beli masyarakat, misalnya tingginya permintaan menjelang Hari Valentine di Februari.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) Piter Jasman kepada detikFinance, Senin (6/2/2012)

Continue reading