Petani Kakao Papua Diuntungkan Penguatan Dolar AS

(Berita Daerah – Papua) Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Papua Jhon Nahumury mengatakan petani kakao yang ada di Provinsi Papua diuntungkan dengan tingginya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah yang pada saat ini berada di kisaran Rp13.000 per dolar AS. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya permintaan dari luar negeri untuk kakao Indonesia.

John di Jayapura, Selasa (12/5) mengatakan dengan menguatnya harga dolar AS di dunia, membuat hargacrude palm oil (CPO) di tingkat dunia menjadi menurun, akan tetapi dapat menguntungkan untuk beberapa komoditas lainnya seperti kakao. Kondisi tersebut harus bisa dimanfaatkan untuk mendorong ekspor kakao sebagai penghasil devisa.

Anwar Jamin Kualitas Kakao Sulbar

Tuesday, May 12 2015

MAMUJU, BKM — Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh akan mendampingi Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) ke London, Inggris, pada Selasa, 2 Mei 2015 mendatang. Anwar mengatakan, kunjungannya ke London mendampingi JK untuk bertemu dengan para pengusaha negara-negara penghasil kakao di dunia. Ia pun akan mempersentasekan potensi kakao di Sulbar di depan para pengusaha kakao dunia.

Menurut Anwar Adnan Saleh, pihaknya mendapatkan kesempatan mewakili pemerintah Indonesia untuk mempersentasekan potensi kakao Sulbar. Karena pengusaha kakao dunia mengetahui adanya program Gerakan Nasional dan peningkatan produksi dan mutu kakao (Gernas Kakao) yang dicanangkan Sulbar berdasarkan pemberitaan selama ini.

Seperti diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia setelah Pantai Gading. Sedangkan Provinsi Sulawesi Barat merupakan penyumbang terbesar dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Sejauh ini, sudah ada sejumlah negara telah melakukan investasi di Sulbar dalam mendukung peningkatan produksi kakao daerah ini. (ala/mir/c)

Sumber : http://beritakotamakassar.com/sulselbar/item/18955-anwar-jamin-kualitas-kakao-sulbar

Petani kakao malah diuntungkan apresiasi dolar AS

Selasa, 12 Mei 2015 10:28 WIB

Jayapura (ANTARA News) – Petani kakao di Provinsi Papua, mengaku diuntungkan oleh tingginya nilai kurs dollar AS terhadap Rupiah yang kini bertengger pada kisaran Rp13 ribu per dolar AS.

“Memang dengan naiknya dolar harga CPO di tingkat dunia menurun. tapi menguntungkan beberapa komoditas lain seperti kakao,” ujar Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Papua Jhon Nahumury di Jayapura, Selasa.

Dia ingin kondisi ini dimanfaatkan oleh para petani kakao.

Kakao ICE Ditutup Makin Kokoh di Teritori Hijau

Tue, 12 May 2015, 9:35 AM

Pada akhir perdagangan di bursa ICE Futures New York Selasa dini hari tadi harga kakao berjangka terpantau mengalami kenaikan yang mantap (11/5). Pergerakan harga kakao kembali memperbesar kenaikan setelah pada akhir pekan lalu ditutup naik terbatas. Kinerja harga komoditas ini makin kokoh dalam pola bullish.

Harga kakao kembali terangkat menguat didukung oleh kabar mengenai penurunan produksi dari Ghana. Produksi Ghana diperkirakan akan mengalami penurunan tajam tahun ini. Kondisi cuaca yang buruk menjadi alasan turunnya produksi kakao di Ghana tersebut.

Sensasi Unik Cokelat Batam Dalam Sekali Gigit

Bisnis Indonesia, 12-Mei-2015

Sumber : Harian Bisnis Indonesia

Laba Melumer Cokelat Khas Indonesia

Bisnis Indonesia, 12-Mei-2015

Sumber : Harian Bisnis Indonesia

 

Produksi Kakao Sulawesi Selatan Turun

Foto yang diambil pada 8 Mei 2015 memperlihatkan petani sedang memanen kakao atau cokelat di Desa Gantarang Keke, Sulawesi Selatan. Sulawesi adalah penghasil kakao terbesar di Asia. REUTERS/Yusuf Ahmad

Seorang petani membawa buah cokelat atau kakao yang baru dipanen di Desa Gantarang Keke, Sulawesi Selatan, 8 Mei 2015. Produksi kakao terus turun sejak 2011. REUTERS/Yusuf Ahmad

Buah kakao yang baru dupanen di Sulawesi Selatan, 8 Mei 2015. Data Badan Pusat Statistik Sulsel menunjukkan, ekspor biji kakao pada Maret 2015 turun 37,8 persen dibandingkan Maret 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad

Seorang anak membantu orang tuanya memanen kako di Desa Gantarang Keke, Sulawesi Selatan, 8 Mei 2015. Produksi kako pada 2011 mencapai 200.000 ton, pada 2014 hanya 137.860 ton, dan produksi 2015 diperkirakan akan sama dengan 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad

Kakao yang sudah dipanen dijemur di halamn rumah petani di Desa Gantarang Keke, Sulawesi Selatan, 8 Mei 2015. Penurunan nilai ekspor diperkirakan karena pergeseran penjualan, dari ekspor ke industri kakao dalam negeri. REUTERS/Yusuf Ahmad

Kakao yang sudah kering setelah dijemur di Desa Gantarang Keke, Sulawesi Selatan, 8 Mei 2015. Indonesia merupakan negara produsen kako terbesar ketiga di dunia. REUTERS/Yusuf Ahmad

REUTERS/Yusuf Ahmad

Sumber : http://www.tempo.co/read/beritafoto/29660/Produksi-Kakao-Sulawesi-Selatan-Turun

2015-05-12 Cocoa Future Price

12 May 2015

Source : Barchart.com