Tag Archives: kakao sumbar

Kota Solok Miliki Potensi Pengembangan Kakao

Kota Solok Miliki Potensi Pengembangan Kakao

Jumat,05 Agustus 2016 – 03:40:35 WIB

SOLOK, HALUAN — Su­matera Barat bertekad men­jadi sentra produksi ka­kao di Sumatera. Hal ini bias dilihat dari tingkat kesuburan lahan dan luas areal pertanaman sangat memungkin dilakukan pengembangan kakao, apa­lagi hasrat petani untuk mem­budidayakan kakao sangat tinggi.

Tekad Sumbar mengem­bangkan tanaman kakao su­dah dimulai sejak 8 tahun terakhir ini, tahun 2010 luas areal tanaman kakao 110.000 hektare.

“Tahun 2015 saja, luas areal tercatat 159.000 hektare, ini me­nunjukan ada peningkatan,” terang Supri­naldi dihadapan pengurus kelompok tani se-Kota Solok Rabu (3/8).

Menurut Suprinaldi yang merupakan perwakilan dari Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat itu, tiap tahun Sumbar terus melakukan ekstensifikasi areal tanaman kakao, hampir tiap kabu­paten/kota digenjot perluasan areal sehingga ke depannya Sumbar menjadi sentra pro­duksi kakao. “Upaya mela­kukan perluasan areal tana­man kakao terus dilak­sana­kan dengan mendorong peta­ni selaku pelaku di lapangan serta menyalurkan bantuan bibit dan pupuk,” ungkapnya lagi.

Tahun 2016 ini juga disa­lurkan bibit kakao seba­nyak 40.000 batang yang tersebar dihampir seluruh kabupaten/kota di Sumatera Barat, Kota Solok juga ke­bagian sesuai dengan luas areal per­tana­man, selain bantuan bibit juga bantuan pupuk, dengan demi­kian petani bisa menanam kakao sesuai petunjuk teknis dari petugas lapangan.

Kakao yang dibantu itu lanjutnya hendaklah ditanam, jangan hanya sekedar me­minta bibit saja tapi tidak ditanam juga tidak ada arti­nya. Pasalnya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sudah menyalurkan dana untuk pengadaan bibit bagi petani, itu membuktikan keseriusan pemerintah dalam pengembangan tanaman ka­kao.

Kepada petani, Suprinaldi meminta agar bibit yang disalurkan ditanam dan di­pelihara, mulai dari pemu­pukan, penyiangan dan pe­nge­ndalian hama penyakit. Saat ini penyakit yang ber­bahaya menyerang tanaman kakao adalah Penyakit Busuk Buah (PBK). Hampir dise­luruh Indonesia PBK me­nyerang tanaman kakao. Pe­nye­babnya lebih banyak fak­tor kelembaban yang tinggi karena pengaruh musim.

Untuk mengendalikan PBK itu, petani hendaklah memperhatikan 4 hal penting yakni menanam bibit yang baik dan terjamin yang ditan­dai punya label hasil ser­tifikat, melakukan pemu­pukan secara teratur, mela­kukan pemangkasan.

‘Ta­naman kakao memang butuh pelindung namun bukan berarti tanaman kakao tidak butuh cahaya matahari, untuk memperoleh cahaya matahari itu dilakukan pe­mang­kasan agar kelembaban tidak tinggi,” pungkasnya.

Sumber : http://harianhaluan.com/news/detail/57973/kota-solok-miliki-potensi-pengembangan-kakao

Forum Petani Kakao di Agam jadi Ajang Menyatukan Petani dan Pedagang

Forum Petani Kakao di Agam jadi Ajang Menyatukan Petani dan Pedagang

Rabu, 25 Mei 2016 – 15:03:54 WIB

2016-05-25-Forum Petani Kakao di Agam jadi Ajang Menyatukan Petani dan Pedagang.jpg

AGAM – Ketua Forum Petani Kakao Provinsi Sumatera Barat, Ishak Manti, memberikan arahan kepada anggota Forum Petani Kakao Kabupaten Agam, di aula Dispertahornak setempat, Selasa (24/5).

Ketua Forum Petani Kakao Sumbar, Ishak Manti, mengatakan, forum ini gunanya sebagai wadah untuk menyatukan antara petani dengan pedagang kakao, baik di dalam maupun diluar negeri. Selain itu forum ini juga sebagai jembatan antara petani dengan para produsen kakao yang ada di Indonesia.

“Hal itu agar harga kakao mampun bersaing di pasaran sesuai dengan kualitas kakao itu sendiri,” kata Ishak.

Menurut Ishak, dulu di Agam kakao sangat terkenal dengan produsen terbesar di Sumbar. Namun saat ini Agam semakin menurun produksi kakaonya dibandingkan dengan daerah lain yang ada di Sumbar.

Untuk itu, dengan hadirnya forum ini di Agam, maka diharapkan produksi kakao Agam kembali bangkit, sehingga mampu kembali menjadi yang terdepan dan terbaik di dalam memproduksi kakao di Sumbar.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Agam Yulnasri, mengharapkan dengan adanya forum ini, untuk tiga tahun kedepan Agam kembali menjadi nomor satu sebagai penghasil kakao di Sumbar.

“Forum ini sebagai wadah bagi petani kakao di Agam, dengan keberadaan forum petani bisa melakukan pemeliharaan kakao sesuai dengan standar yang berlaku di dalam perkebunan,” ujar Yulnasri.

Yulnasri mengungkapkan bagaimana petani kakao kembali sejahtera. Saat ini berbagai investor sudah mulai melirik ke Indonesia. Untuk itu dipastikan komoditi kakao untuk masa akan datang lebih meningkat lagi. (andre)

Sumber : http://minangkabaunews.com/artikel-8939-forum-petani-kakao-di-agam-jadi-ajang-menyatukan-petani-dan-pedagang.html

 

Barry Callebaut, Swisscontact, and Government of West Sumatra

Barry Callebaut, Swisscontact, and Government of West Sumatra

Inaugurate Cocoa Learning Center (CLC) to Promote Sustainable Cocoa Production in West Sumatra Province

2015-05-21-Barry Callebaut, Swisscontact, dan Pemerintah Sumatera Barat

Tanah Datar – Indonesia, 21 May 2015 – Barry Callebaut, in collaboration with Swisscontact’s Sustainable Cocoa Production Program (SCPP) and West Sumatra Provincial Government, inaugurates its first Cocoa Learning Center (CLC) in Tanah Datar, West Sumatra Province.

The CLC complex is built on a-1 hectare land and has a-8,000m2 clonal garden, a nursery with capacity to produce 50,000 cacao seedlings annually, a spacious learning hall and an organic nutrition garden. The facility is a symbol of commitment from cocoa collaborative program between Barry Callebaut and Swisscontact – SCPP to ensure the future cocoa production in the potential growing cocoa regions in West Sumatra with the ultimate goal to benefit the smallholder farmers, groups, and manufactures.

Continue reading

Barry Callebaut, Swisscontact, dan Pemerintah Sumatera Barat

BERITA PERS

SCPP/06/2015

Barry Callebaut, Swisscontact, dan Pemerintah Sumatera Barat

Meresmikan Pusat Pelatihan Kakao (CLC) Untuk Mendorong Produksi Kakao Berkelanjutan di Provinsi Sumatera Barat

2015-05-21-Barry Callebaut, Swisscontact, dan Pemerintah Sumatera Barat

Tanah Datar – Indonesia, 21 Mei 2015 – Barry Callebaut, bekerjasama dengan Swisscontact – Program Produksi Kakao Berkelanjutan (Sustainable Cocoa Production Program, SCPP), dan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat meresmikan Pusat Pelatihan Kakao (Cocoa Learning Center, CLC) di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.

Kompleks CLC ini dibangun di atas tanah seluas 1 hektar dengan fasilitas kebun klon seluas 8.000m2, rumah pembibitan berkapasitas 50.000 bibit kakao per tahun, ruang belajar yang luas dan kebun gizi organik. Pembangungan fasilitas ini merupakan simbol komitmen dari program pengembangan kakao yang dilaksanakan oleh Barry Callebaut dan Swisscontact untuk memastikan produksi kakao berkelanjutan di daerah di Sumatera Barat untuk mendukung petani kecil, kelompok petani, dan industri.

Continue reading

Nagari Balimbing Butuh Pabrik Cokelat agar Produksi Kakao Terserap

Nagari Balimbing Butuh Pabrik Cokelat agar Produksi Kakao Terserap

Antara – 14 Januari 2015 10:28 WIB

2015-01-14-Nagari Balimbing Butuh Pabrik Cokelat agar Produksi Kakao Terserap

Ilustrasi. MI/Amiruddin Abdullah

Metrotvnews.com, Padang Panjang: Nagari Balimbing, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) membutuhkan tempat pengolahan bahan baku atau pabrik cokelat untuk pendukung daerah itu sebagai sentra tanaman kakao di Sumbar.

“Tanaman kakao sangat besar di Tanah Datar, tapi belum tergarap maksimal. Mestinya di Nagari ini (Balimbing) juga didirikan pabrik cokelat,” kata Wali Nagari Balimbing Syamsurizal ketika dihubungi dari Padang Panjang, Rabu (14/1/2015).

Dia menjelaskan, keberadaan Nagari Balimbing sebagai sentra tanaman kakao di Sumbar sudah seharusnya memiliki pabrik pengolahan cokelat itu sendiri. Dengan adanya pabrik cokelat di Nagari Balimbing itu kata dia, juga bisa mengurangi biaya pengeluaran petani dalam menjual hasil panen ke sejumlah daerah.

Continue reading

Swisscontact Bantu Peningkatan Produksi dan Kualitas Kakao Sumbar

Swisscontact Bantu Peningkatan Produksi dan Kualitas Kakao Sumbar

4 Sep 2014

2014-09-04-Swisscontact Bantu Peningkatan Produksi dan Kualitas Kakao Sumbar

Swisscontact Bantu Peningkatan Produksi dan Kualitas Kakao Sumbar 4 Sep 2014 Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bersama Manfred Borer, Program Director SCPP saat memberikan penjelasan tentang kerjasama pengembangan produksi kakao di Sumbar, Senin (1/9) di Padang. Foto: ISTGubernur Sumbar Irwan Prayitno bersama Manfred Borer, Program Director SCPP saat memberikan penjelasan tentang kerjasama pengembangan produksi kakao di Sumbar, Senin (1/9) di Padang. Foto: IST

Tajuk.co PADANG – Terkait program pengembangan Sumbar sebagai pusat kakao wilayah Indonesia bagian barat, salah satu langkah yang diambil adalah kerjasama dengan  Swiiscontact yang sudah berjalan sejak tahun 2012. Tahun ini  Swisscontact bermitra dengan Barry Callebaut, dari sektor swasta akan melanjutkan produksi kakao berkelanjutan (Sustainable Cocoa Production Program/SCPP) sampai dengan tahun 2015.

Continue reading

Melalui SCPP, Petani Kakao Sumbar Tingkatkan Kemampuan Budidaya

Melalui SCPP, Petani Kakao Sumbar Tingkatkan Kemampuan Budidaya

Warta Andalas | Senin, 01 September 2014 – 20:00:31 WIB

2014-09-01-Melalui SCPP, Petani Kakao Sumbar Tingkatkan Kemampuan Budidaya

WARTA ANDALAS, PADANG – Terkait program pengembangan Sumbar sebagai sentra/pusat kakao wilayah Indonesia bagian barat, salah satu langkah yang diambil adalah kerjasama dengan  Swiiscontact yang kerjasama ini sudah berjalan sejak tahun 2012, dan tahun ini, Swisscontact bermitra dengan Barry Callebaut dari sektor swasta akan melanjutkan produksi kako berkelanjutan (SCPP) sampai dengan tahun 2015.

Continue reading

Kakao Pasaman Dapat Sertifikat Mutu dari Belanda

18 Feb 2014 | 06:55 WIB

Kakao Pasaman Dapat Sertifikat Mutu dari Belanda

2014-02-18-Kakao Pasaman Dapat Sertifikat Mutu dari Belanda

Gubenur Sumbar memegang kakao milik petani di Pasaman. Foto: IST

Gubenur Sumbar memegang kakao milik petani di Pasaman. Foto: IST

Tajuk.co, PASAMAN – Gapoktan Salibawa Agro dari Nagari Sundata, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat menerima sertifikat Kakao Lestari (certificate code of conduct cocoa) dari pemerintah Belanda. Sertifikat diserahkan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Senin (17/2) di Pasaman.

Continue reading